Permainan Rumah Rumahan Pasir Khas Indonesia Yang Semakin Hilang Dimakan Waktu

Permainan Rumah Rumahan Pasir Khas Indonesia Yang Semakin Hilang Dimakan Waktu

sudiprihatin.blogspot.com



Buat anda yang sudah dewasa dan punya anak pasti anda tahu dengan permainan ini.  Bisa dibilang ini adalah permainan arsitek arsitekan. Karena disini kita akan membuat atau membangun sebuah karya sesuai imajinasi kita dalam mendisain rumah kita menggunakan pasir.

Nah permainan ini kalau dulu saya dan teman teman bilang ini namanya permainan rumah rumahan. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak anak perempuan. Namun,  tak jarang anak laki laki pun ikut bermain bersama anak anak perempuan yang bermain oermainan ini.

Disini kita akan membuat sebuah rumah dengan pasih atau abu tanah, seperti gambar diatas. kalau dulu saya dan kawan kawan menggunakan abu tanah, karena dulu rumah rumah masih banyak yang berlantaikan tanah. Dipermainan ini kita akan membuat dan mendisain rumah kita lengkap dengan ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Setiap anak membangun rumahnya sendiri. Setelah selesai kita akan saling berkunjung ke rumah temen kita yang sudah selesai di bangun.

Permainan ini cukup seru karena selain bisa dimainkan sendiri juga bisa dimainkan oleh banyak orang. Dan juga bisa membuat kita saling berinteraksi dan berimajinasi. Dan gratis juga tentunya.

Namun, permainan ini sekarang sudah sulit ditemukan anak anak yang memainkan permainan ini. Penyebabnya ada beberapa faktor. Salah satunya adalah perkembangan jaman. Dijaman yang semakin moderen ini anak anak lebih memilih memainkan permainan pabrikan yang harus di beli dulu. Tak hanya itu anak jaman sekarang pun sudah sering dan senang bermain gadget.

Itu dikarenakan orang tua yang lebih swnang menenangkan anak nya dengan memberinya gadget. Entah itu dengan memutarkan video atau memberinya oermainan dari gadget. Selain itu,  penyebabnya juga karena oermainan ini menggunakan pasir atau abu. Orang tuanya takut anaknya kotor dan terkena penyakit karenan pasir.

Tinggalkan komentar